Ciri-Ciri Alergi Bulu Kucing yang Perlu #SobatAlergi Tahu

ciri alergi bulu kucing

 

Ciri-ciri alergi bulu kucing tidak bisa disepelekan, khususnya mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan dari alergi satu ini. Gejala yang dirasakan oleh penderita alergi bulu kucing bisa ringan maupun berat, menyesuaikan respon sistem imunnya.

 

Namun, alergi bulu kucing juga berisiko menimbulkan anafilaksis. Itulah mengapa, #SobatAlergi perlu waspada terhadap ciri sehingga bahaya dari alergi terhadap bulu kucing ini. Simak artikelnya hingga akhir untuk mengetahui cara mengatasi dan mencegah alergi bulu kucing!

 

Mengenal Alergi Bulu Kucing

Mengalami alergi terhadap bulu kucing artinya tubuh bereaksi dan menganggap bulu kucing sebagai sesuatu yang berbahaya. Menyesuaikan kondisi setiap penderita alergi, ciri-ciri alergi bulu kucing bervariasi.1

 

#SobatAlergi bisa saja hanya bersin-bersin ketika kulit terpapar bulu kucing. Namun, ada pula penderita lain yang berisiko mengalami gejala seperti anafilaksis yang tentu jauh lebih berbahaya  dari bersin-bersin. Oleh sebab itu, penting menyadari dan memahami ciri apa saja yang dapat terjadi ketika mengalami alergi bulu kucing.1

 

Ciri-Ciri Alergi Bulu Kucing

Pada awalnya, ciri-ciri alergi terhadap bulu kucing ditandai dengan beberapa macam gejala, mulai dari yang ringan hingga berat. Beberapa ciri alergi juga dapat memberikan reaksi yang cukup serius sehingga membutuhkan penanganan medis.

 

Berbagai ciri alergi bulu kucing di bawah ini perlu #SobatAlergi ketahui, pahami, dan waspadai:

 

  1. Bersin dan Hidung Tersumbat

    Gejala bersin menjadi ciri dari alergi bulu kucing yang paling mudah dikenali. Namun, gejala satu ini sering dilupakan dan tidak menjadi diperhatikan. #SobatAlergi mungkin berpikir bahwa bersin yang dialami adalah akibat debu alih-alih bulu kucing.

     

    Selain itu, hidung juga berisiko tersumbat akibat bersin-bersin. Bisa pula karena peradangan sinus yang kambuh saat menyentuh bulu kucing. Jika #SobatAlergi mengalami ciri satu ini, maka artinya alergi terhadap bulu kucing yang dialami cukup serius.1

     

    Tingkat keseriusan juga dipengaruhi dengan sensitivitas sistem kekebalan tubuh. Sebaiknya, konsumsi obat alergi yang tepat agar dapat meringankan gejalanya. Seperti obat dot biru dengan kandungan Cetirizine 2HCl 10mg, cepat redakan alergi kurang dari 1 jam.

     

  2. Gatal pada Mata dan Hidung

    Ciri-ciri alergi bulu kucing selanjutnya adalah merasa gatal di bagian tubuh seperti mata serta hidung. Gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba sesaat setelah menyentuh kucing.1,4

     

    Tetapi, terdapat pula gatal-gatal di mata dan hidung yang baru timbul sesudah beberapa jam menyentuh kucing. Cepat dan lambatnya gejala alergi ini kambuh juga dipengaruhi oleh respons dari sistem kekebalan tubuh masing-masing,1,4

     

  3. Ruam dan Gatal pada Kulit

    Bentuk reaksi alergi satu ini juga cukup umum dialami oleh para #SobatAlergi. Ciri yang terlihat adalah ruam kemerahan serta rasa gatal pada kulit. Hampir serupa seperti ciri sebelumnya, yaitu gatal pada mata dan hidung.

     

    Kulit yang ruam dan gatal bisa dialami langsung atau beberapa saat kemudian setelah menyentuh kucing. Ini mengikuti sensitivitas alergi masing-masing #SobatAlergi.1

     

  4. Batuk dan Sesak Napas

    Batuk serta sesak napas menjadi ciri-ciri alergi bulu kucing yang cukup parah. Sebab, ini tergolong gejala dari syok anafilaksis, yaitu reaksi alergi berat yang dapat mengancam jiwa apabila tidak segera ditangani. Syok anafilaksis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen, menyebabkan penyempitan saluran napas, penurunan tekanan darah drastis, dan bisa berujung pada hilangnya kesadaran.

     

    Adapun bentuk syok anafilaksis sendiri mulai dari batuk hingga tenggorokan tersumbat. Bila terjadi penyumbatan di tenggorokan, maka #SobatAlergi berisiko mengalami sesak napas. Ini memerlukan penanganan oleh tenaga medis profesional agar selamat dari ancaman jiwa.1

     

  5. Gejala Sistemik

    Seperti yang diketahui, gejala sistemik atau syok anafilaksis menjadi salah satu gejala yang harus diwaspadai. Selain itu, #SobatAlergi juga mungkin mengalami beberapa gejala seperti mata merah, napas berbunyi (mengi), wajah pucat, hingga bibir kaku membiru. Jadi, selalu waspada dan sepelekan berbagai ciri dan gejala yang #SobatAlergi rasakan.

 

Bahaya Alergi Bulu Kucing

Setelah mengetahui ciri-ciri alergi bulu kucing, mari lanjutkan dengan memahami bahaya dari alergi itu sendiri. Mengalami alergi terhadap bulu kucing cukup berbahaya, sebab berisiko menimbulkan penyakit di bawah ini:

 

  1. Kurap

    Ringworm atau kurap adalah penyakit yang dipicu infeksi jamur bernama dermatofita. Kurap dapat ditularkan dari hewan, seperti bagaimana kucing menularkannya ke #SobatAlergi.

     

    Hal tersebut mengingat kucing adalah hewan yang sering terkena infeksi kurap. Terutama jika kucing jarang dibersihkan. Waspadalah jika menemukan ciri kurap di bulu kucing. Ciri yang umum adalah terdapat area melingkar berkerak serta kerontokan bulu.3

     

  2. Penyakit Cakar Kucing

    Penyakit ini juga dikenal sebagai cat scratch disease. Penyebab kucing mengalaminya yakni akibat infeksi dari bakteri bernama Bartonella henselae. Tidak hanya melalui cakaran atau gigitan kucing, bakterinya juga bisa berpindah melalui bulu kucing.3

     

    Itulah mengapa, #SobatAlergi sebaiknya tidak sembarangan mengelus bulu hewan seperti kucing. Bila bulu tersebut terkontaminasi bakteri, maka risiko terkena penyakitnya lebih besar. Terlebih jika #SobatAlergi seringkali tidak sengaja menyeka mata atau memegang  wajah.

     

    Bahaya lain yang bisa dialami dari penyakit ini cukup serius, khususnya bagi penderita penyakit seperti HIV/AIDS hingga pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Ini mengingat penyakit cakar kucing menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya.3

     

  3. Toksoplasmosis

    Toksoplasmosis adalah penyakit akibat parasit bernama Toxoplasma gondii. Parasit tersebut banyak ditemukan dalam kotoran kucing yang telah terinfeksi serta bisa menular kepada manusia.3

     

    Penyakit toksoplasmosis juga berisiko membahayakan #SobatAlergi yang berdaya tahan tubuh lemah serta ibu hamil. Bahayanya bisa sampai membuat lahir prematur, keguguran, atau pun penyakit bawaan sejak lahir pada janin. Tidak hanya itu, toksoplasmosis turut memicu penyakit kesuburan pada wanita. Gejala toksoplasmosis pada orang dewasa umumnya meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Namun, pada beberapa kasus, infeksi ini dapat berlangsung tanpa gejala.3

     

  4. Alergi Kambuh

    Bulu kucing rentan terpapar urine kucing, air ludah, serta kotorannya. Ketika menyentuh bulu kucing tersebut, maka #SobatAlergi dengan riwayat alergi berpotensi kambuh alerginya dan menimbulkan reaksi.3

     

    Biasanya, reaksi tersebut seperti ruam, gatal-gatal, hingga bentol pada kulit. Tetapi, reaksi alergi akibat bahaya bulu kucing turut memicu gejala bersin, pilek, hingga mata gatal akibat rhinitis alergi. Terlebih #SobatAlergi dengan riwayat asma, yang lebih rentan kambuh apabila terpapar bulu kucing.3

 

Cara Mengatasi dan Mencegah Alergi Bulu Kucing

Untuk mengatasi serta mencegah alergi terhadap bulu kucing, terapkan berbagai cara berikut ini:

 

  1. Membersihkan Diri Sesudah Menyentuh Kucing

    Pastikan #SobatAlergi tidak lupa untuk mencuci tangan segera setelah menyentuh kucing. Bersihkan diri dengan sabun dan air bersih agar bakteri yang mungkin ada di bulunya tidak ikut menempel di kulit.3

     

    Kebiasaan ini perlu menjadi rutinitas bagi semua orang, khususnya anak-anak. Pastikan juga tidak bermain pada lokasi yang rentan terkontaminasi oleh kotoran kucing.

     

  2. Rutin Memberikan Vaksin

    Periksakan juga kucing secara rutin ke dokter hewan demi vaksinasi. Memberikan vaksin secara rutin bertujuan agar kucing terlindung dari infeksi bakteri maupun virus. Kucing pun tidak rentan sakit dan lebih aman untuk berinteraksi dengan #SobatAlergi.3

     

  3. Teratur Membersihkan Kucing dan Kandangnya

    Menghindari alergi terhadap bulu kucing juga bisa dilakukan dengan membersihkan kucing serta kandangnya secara teratur. Gunakan sampo khusus untuk kucing serta air bersih saat memandikan kucing.3

     

    Kandang kucing juga perlu dibersihkan secara teliti agar mencegah perkembangan parasit, bakteri, maupun jamur di tubuh kucing.

 

Terhindar dari ciri-ciri alergi bulu kucing juga bisa dilakukan dengan Test Bakat Alergi serta mengonsumsi obat alergi. Pastikan obat alergi mengandung Cetirizine 2HCl 10mg agar ampuh walau hanya konsumsi 1 kapsul. Cari obat dot biru di apotek terdekat agar lebih praktis tanpa resep dokter!

 

 

PP-INC-ID-0237-1 
Referensi

  1. https://www.halodoc.com/artikel/waspada-ini-bahaya-alergi-terhadap-bulu-kucing (Diakses 18 Oktober 2024)
  2. https://www.alodokter.com/alergi-bulu-kucing-kenali-gejala-dan-penanganannya (Diakses 18 Oktober 2024)
  3. https://www.alodokter.com/waspada-bahaya-bulu-kucing (Diakses 18 Oktober 2024)
  4. https://www.liputan6.com/hot/read/5293877/5-gejala-alergi-bulu-kucing-simak-cara-mencegahnya (Diakses 18 Oktober 2024)