Apakah Alergi Bisa Menular? Ini Jawabannya!

perempuan bermasker berkata tidak dengan tangannya

 

Bila #SobatAlergi bertanya apakah alergi bisa menular, maka bedakan terlebih dahulu alergi dengan virus menular. Alergi cenderung diturunkan daripada ditularkan. Reaksi alergi juga hanya bisa muncul jika seseorang sensitif terhadap suatu alergen, sehingga sistem imun tubuhnya bereaksi.

 

Sementara itu, virus menular akan membuat orang yang sebelumnya sehat menjadi sakit melalui interaksi sederhana seperti berjabat tangan.6 Itulah mengapa, penting untuk memahami alergi serta perbedaannya dengan virus menular. Simak informasinya melalui pembahasan di bawah ini!

 

Mengapa Alergi Tidak Menular?

Untuk menjawab apakah alergi bisa menular, #SobatAlergi perlu paham bahwa alergi bukan merupakan jenis penyakit menular. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya:

 

1.Sistem Kekebalan Tubuh

Alergi adalah kondisi ketika sistem kekebalan atau sistem imun tubuh bereaksi terhadap alergen seperti substansi tertentu. Reaksi tersebut muncul karena menganggap substansi ini berbahaya, meskipun sebenarnya aman dan tidak berbahaya secara umum.1

 

Dampak dari reaksi terhadap alergen atau substansi tertentu hanya akan dirasakan oleh orang dengan alergi tersebut. Sedangkan, sistem imun pada tubuh orang lain tidak akan bereaksi dan memicu alergi.1

 

Adapun jenis alergen yang bisa memicu reaksi bervariasi. Beberapa di antaranya seperti obat-obatan tertentu, bulu hewan, gigitan serangga, serbuk sari, debu, hingga makanan dan minuman.1

 

Kemudian, #SobatAlergi juga perlu paham bahwa tubuh akan mengeluarkan antibodi ketika terpapar atau mengonsumsi sebuah alergen untuk pertama kali. Ini karena tubuh menganggapnya sesuatu yang berisiko dan berbahaya.1

 

Ketika tubuh kembali terpapar atau mengonsumsi alergen serupa, maka tubuh meningkatkan perilisan jumlah antibodi. Peristiwa ini memicu produksi senyawa kimia pada tubuh bernama histamin yang kemudian menyebabkan reaksi gejala alergi.1

 

#SobatAlergi akan merasakan gejala yang umum seperti batuk, bersin-bersin, sesak napas, hidung berair, ruam dan peradangan pada kulit, sakit perut, mata gatal dan memerah, mual dan muntah, hingga diare.1

 

Berbagai penjelasan tersebut menjadi jawaban pertama dari pertanyaan ‘apakah alergi bisa menular’. Intinya, alergi bereaksi terhadap alergen karena sistem kekebalan tubuh seseorang. Mengingat setiap kekebalan tubuh setiap #SobatAlergi berbeda, maka tidak akan terjadi penularan antara penderita alergi dan orang-orang di sekitarnya.

 

2.Tidak Ada Penularan Kuman

Berikutnya, alergi juga tidak bisa menular karena tidak melibatkan penularan kuman. Sebagai contoh, sebut saja #SobatAlergi mengalami ruam kemerahan akibat reaksi alergi terhadap bulu hewan.

 

Ruam tersebut tidak akan menular ke orang di sekitar karena pemicunya adalah sensitivitas serta kekebalan tubuh #SobatAlergi. Tetapi, berbeda ceritanya jika ruam disebabkan karena infeksi kuman, bakteri, atau virus.

 

Apabila #SobatAlergi bersentuhan dengan orang lain, maka ruam akan menular ke orang tersebut. Khususnya jika sistem imun tubuh orang tersebut tidak dalam keadaan terbaiknya serta berada pada lingkungan yang kurang mendukung.2,3

 

Mengetahui hal tersebut, penting bagi #SobatAlergi yang memiliki ruam di kulit untuk segera mengetahui penyebabnya. Bila akibat infeksi, maka sebaiknya menghindari interaksi dengan orang lain agar tidak menularkan infeksi dan kumannya.

 

Bila ruam disebabkan karena alergen, maka #SobatAlergi harus lebih fokus menghindari alergennya agar gejala tidak semakin parah. Jadi, semoga #SobatAlergi tidak perlu bingung lagi apakah alergi bisa menular setelah mengetahui fakta satu ini.

 

Alergi dan Faktor Genetik

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, alergi lebih cenderung diturunkan daripada ditularkan. Lebih jelasnya, #SobatAlergi yang memiliki orang tua dengan riwayat alergi lebih berpeluang mengalami alergi.

 

Hal tersebut disebabkan oleh salah satu faktor pemicu utama penderita alergi, yakni faktor genetik. Hubungan antara anak dan orang tua yang genetik juga dikenal sebagai atopik. Bila #SobatAlergi lahir di keluarga atopik, maka potensi menderita alergi pun lebih tinggi.7

 

Terlebih jika kedua orang tua #SobatAlergi sama-sama penderita suatu kondisi alergi. Kemudian, ingat bahwa anak tidak akan selalu menderita alergi serupa seperti kedua orang tua atau pun anggota keluarganya yang lain.7
 

Hal tersebut akibat kerentanan genetik cenderung berlaku untuk alergi secara umum. Jadi, bukan pada kondisi alergi yang khusus.7
 

Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa alergi dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Beberapa jenis alergi yang sering diturunkan dalam keluarga antara lain: 7

 

1. Alergi makanan, seperti:

  • Alergi kacang tanah
  • Alergi seafood
  • Alergi telur
  • Alergi susu sapi

 

2. Alergi lingkungan, misalnya:

  • Alergi debu
  • Alergi tungau
  • Alergi serbuk bunga
  • Alergi bulu hewan peliharaan

 

Namun perlu diingat, bila orang tua memiliki alergi tertentu, tidak berarti anak pasti akan mengalami alergi yang sama persis. Misalnya, jika ibu alergi udang, anak bisa saja tidak alergi udang tetapi alergi kacang. Yang diturunkan adalah kecenderungan untuk mengalami alergi, bukan jenis alerginya. 7
 

Pemahaman ini penting agar keluarga dengan riwayat alergi bisa lebih waspada dan melakukan pencegahan sejak dini, seperti memeriksakan kondisi anak ke dokter untuk mengetahui kemungkinan alergi yang perlu dihindari.

 

Bedanya Alergi dan Virus - Mana yang Menular?

Berapa Lama Gejalanya?

  • Alergi: Bisa bertahan berbulan-bulan selama masih terpapar pemicunya
  • Virus: Hilang dalam 3-14 hari

 

Tips: Jika gejala seperti batuk, bersin, dan hidung berair bertahan lebih dari 14 hari, kemungkinan itu alergi! Namun, perlu diingat bahwa beberapa patogen tertentu juga dapat menyebabkan gejala yang bertahan lama.

 

Kapan Bisa Kena?

  • Alergi: Kapan saja bisa terjadi kalau bertemu pemicunya
  • Virus: Lebih sering terjadi saat pergantian musim atau musim hujan, meskipun tidak selalu bergantung pada musim.

 

Seberapa Cepat Gejala Muncul?

  • Alergi: Langsung bereaksi begitu kena pemicu
  • Virus: Butuh beberapa hari baru muncul gejalanya

 

Bisa Nularin ke Orang Lain?

  • Alergi: Tidak menular, tapi bisa diturunkan ke anak
  • Virus: Bisa menular lewat jabat tangan, makanan, atau barang yang terkontaminasi

 

Gimana Gejalanya?

  • Keduanya mirip: bisa batuk, bersin, dan ruam di kulit
  • Bedanya: gejala alergi muncul lagi tiap kena pemicu, virus akan sembuh sendiri

 

Oleh sebab itu, sebaiknya ringankan gejala tersebut dengan konsumsi obat alergi yang mengandung Cetirizine 2HCl 10mg. Obat dot biru ini kini bisa dibeli secara praktis tanpa resep dokter. Ikuti aturan pakai dan konsumsi 1 kapsul agar tidak menimbulkan efek kantuk.

 

#SobatAlergi juga bisa melakukan Test Bakat Alergi untuk mengetahui peluang mengalami kondisi alergi. Jadi, perawatannya bisa dilakukan lebih dini agar gejala alergi tidak semakin parah. Semoga berbagai pembahasan di atas menjawab rasa penasaran tentang apakah alergi bisa menular, ya!

 

 

PP-INC-ID-0237-1

Referensi

  1. https://www.alodokter.com/komunitas/topic/alergi-171 (Diakses pada 21 Oktober 2024)
  2. https://www.alodokter.com/komunitas/topic/menularkah-gejala-ini (Diakses pada 21 Oktober 2024)
  3. https://prosix.co.id/artikel/apakah-alergi-bisa-menular-cari-tahu-jawabannya-di-sini (Diakses pada 21 Oktober 2024)
  4. https://www.tmh.org/healthy-living/blogs/healthy-living/allergies-or-a-contagious-virus-heres-how-to-tell-the-difference (Diakses pada 21 Oktober 2024)
  5. https://health.tribunnews.com/2021/06/03/dokter-sebut-alergi-bukan-penyakit-menular-tetapi-diturunkan-lewat-genetik  (Diakses pada 21 Oktober 2024)
  6. https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/is-it-an-allergy-or-the-common-cold (Diakses pada 21 Oktober 2024)
  7. https://www.news-medical.net/health/Allergies-and-Genetics.aspx (Diakses pada 21 Oktober 2024)
  8. https://kbbi.web.id/patogenesis (Diakses pada 21 Oktober 2024)